Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan adalah pembelajaran, dan
kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau. Pendidikan sering terjadi di
bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap
pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau
tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap
seperti prasekolah (pendidikan anak usia
dini), sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi,
universitas atau magang[1].
seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan akan
sangat membantu dalam menyesuaikan bagi
anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara
intelektual, emosional dan sosial.
Pada usia dini 0-6
tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak
menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk.
Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak
akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai
masa-masa emas anak (golden age).
Sebuah penelitian
yang dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika
bernama Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun
pertama kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi
tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi
untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Nah, oleh karena itu, kita sebagai orang tua hendaknya
memanfaatkan masa emas anak untuk memberikan pendidikan karakter yang baik bagi
anak. Sehingga anak bisa meraih keberhasilan dan kesuksesan dalam kehidupannya
di masa mendatang. Kita sebagai orang tua kadang tidak sadar, sikap kita pada
anak justru akan menjatuhkan si anak. Misalnya, dengan memukul, memberikan pressure
yang pada akhirnya menjadikan anak bersikap negatif, rendah diri atau minder,
penakut dan tidak berani mengambil resiko, yang pada akhirnya karakter-karakter
tersebut akan dibawanya sampai ia dewasa. Ketika dewasa karakter semacam itu
akan menjadi penghambat baginya dalam meraih dan mewujudkan keinginannya.
Misalnya, tidak bisa menjadi seorang public speaker gara-gara ia
minder atau malu. Tidak berani mengambil peluang tertentu karena ia tidak mau
mengambil resiko dan takut gagal. Padahal, jika dia bersikap positif maka
resiko bisa diubah sebagai tantangan untuk meraih keberhasilan. Namun
kesuksesan ternyata lebih dominan ditentukan oleh kecakapan membangung hubungan
emosional kita dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Selain
itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah hubungan spiritual kita dengan Tuhan
Yang Maha Esa.
Mengapa pendidikan anak usia dini itu sangat penting?
Berdasarkan sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang
dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi
perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan
mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun
dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap kognitif.
Hal ini berarti bahwa yang
terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan
yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini
merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada
periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga
masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila
terlewatkan berarti habislah peluangnya[2].
Menurut Byrnes, akan memberikan
persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah
menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta
anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa
TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem
solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia
dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut
Byrnes, bahwa itu penting, karena
di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah
anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa
depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan
pendidikan mereka di usia dini.
Tujuan
akan pentingnya pendidikan anak usia dini:
1.
untuk membentuk anak yang
berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam serta
mengarungi kehidupan di masa dewasa.
2.
untuk membantu menyiapkan anak
mencapai kesiapan (akademik) di sekolah.
Ø
Peran
Aktif Orangtua dalam Mendidik Anak Usia Dini
Terlebih pentingnya pada pendidikan anak, orangtua telah menjadi hal
yang lebih penting sekarang daripada sebelumnya. , orangtua tidak hanya
memastikan bahwa anak-anak pergi ke sekolah terbaik tetapi juga memastikan
bahwa pendidikan anak menyediakan mereka dengan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
masa depan.
Banyak orang tua merasa sulit untuk memperhatikan pendidikan anak-anak
mereka, terutama untuk orang tua yang bekerja. Tapi orang tua harus
bersedia berkorban demi kemajuan pendidikan anaknya.
Ø Tips-tips bagi orangtua mendidik anak usia dini secara tepat:
1) Orangtua harus memahami kemampuan anak. Anda perlu memahami kemampuan mereka
sebelum mulai mengajari anak sesuatu yang baru. Setiap anak memiliki
kebutuhan, kemampuan dan kekuatan yang berbeda. Sangat penting untuk memahami
anak sendiri dan tidak membandingkannya dengan anak-anak yang lain. Beberapa
anak mungkin memiliki kecepatan belajar yang lebih lambat dibandingkan dengan
orang lain.
2) Meluangkan waktu bersama anak untuk memahami dirinya dan
keterampilannya serta menilai seberapa tajam dia dalam memilah hal-hal baru. ,
orangtua harus memahami mereka jika Anda
benar-benar ingin mereka belajar bisa belajar dengan baik.
3) Lingkungan tempat anak belajar adalah lingkungan belajar yang baik. Lingkungan
sangat mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk belajar. Anak membutuhkan
lingkungan yang memungkinkan dia untuk berkonsentrasi. Bermain dan belajar
harus seiring sejalan, sehingga harus ada beberapa kegiatan bermain bersama dan
beberapa kegiatan pendidikan.
4) Pastikan bahwa anak merasa aman dan nyaman. Jangan
memarahi anak ketia ia membuat, karena kesalahan adalah langkah pertama untuk
memperbaiki kesalahan. Biarkan anak-anak belajar dari kesalahan mereka. Ini
membantu mereka belajar progresif dan memperkuat landasan pendidikan mereka. Cobalah
untuk menjaga kepentingan mereka dengan membuat proses belajar menyenangkan.
5) Membantu anak berprestasi dengan meningkatkan kemampuan anak. Membuat
mereka belajar untuk mengharapkan lebih dari apa yang mereka bisa. Dorong
mereka untuk menjadi lebih baik tetapi jangan sampai terlalu memaksa mereka.
Pikirkan kemampuan anak untuk menjadi lebih baik dan kemudian menetapkan batas
yang realistis bagi mereka untuk mencapainya.
6) Orangtua perlu bersabar. Pikiran anak-anak masih berkembang dan Anda harus
memberi mereka waktu. Anda harus konsisten dalam usaha Anda dan harus
mengajar mereka bukan untuk kepentingan itu, tapi untuk memastikan bahwa mereka
belajar sesuatu. Membangun ikatan positif dengan anak Anda sehingga dia
merasa nyaman belajar dengan Anda. Jika Anda terlalu sibuk atau bersikap kasar
kepadanya, anak Anda mungkin akan takut kepada Anda. Ini akan menghambat proses
belajar dan anak mungkin akan kehilangan minat dalam pendidikannya.
Jadilah orangtua yang aktif dalam membimbing anak dan memastikan mereka
mendapatkan lembaga pendidikan yang tepat. Temukan sekolah terbaik untuk
mereka, tapi Anda tetap harus membimbing mereka sepulang dari sekolah dan
membantu mereka serta mengajarkan mereka hal-hal baru untuk mereka pahami.
Ø Lalu, bagaimana cara membangun karakter anak sejak usia dini?
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3
hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship),
yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan
sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap
hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya
menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut
akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan
berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan
memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu,
a
Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak
sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada
anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan
potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan
sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan
seterusnya.
b
Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat
menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan
penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut
amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat
dan baik, begitu pula sebaliknya.
c
Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun
hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual
dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual
yang terimplementasi pada kehidupan sosial.
Nah, sekarang kita memahami mengapa membangun
pendidikan karakter anak sejak usia dini itu penting. Usia dini adalah usia
emas, maka manfaatkan usia emas itu sebaik-baiknya. Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar